Tindak kejahatan seperti pelecehan seksual bisa ditemui di mana dan kapan saja. Profil pelaku serta korbannya
pun begitu beragam, bahkan tidak jarang melibatkan sosok-sosok yang cukup
mengejutkan.
Misalnya saja kisah yang diungkap oleh pemilik akun Twitter @seychiwlz berikut ini. Pasalnya sang pelaku menggunakan beragam bujuk rayu untuk memperdaya remaja berusia 14 tahun yang menjadi korbannya.
Bukan cuma itu, kasus ini menjadi sorotan karena profil sang pelaku yang
tak jauh dari korban, yakni gurunya sendiri.
"Saya hanya menceritakan dan bukanlah korban dari kisah ini. Tapi sebagai
perempuan yang kelak akan menjadi ibu, rasanya miris," tulis @seychiwlz, seperti dikutip Suara.com, Minggu (19/6/2022).
Disebutkan bahwa korban, berinisial B, adalah siswi kelas 3 SMP dengan
penampilan sehari-hari mengenakan hijab. Tak hanya itu, B juga berasal dari
keluarga yang sangat suportif dan mengawasi pergaulannya dengan baik.
"Secara psikologis, keluarganya telah benar-benar meluangkan 24 jam
waktunya untuk B," tutur pemilik akun.
Namun pengawasan ini ternyata menyimpan celah, ketika B berkenalan dengan
seorang pria yang berusia hampir sepuluh tahun lebih tua darinya. Berinsial
I alias FH, pria ini berprofesi sebagai seorang guru TK di salah satu sekolah di Tangerang
"Pria ini bukanlah pria asing bagi B. Pria ini adalah gurunya sendiri saat
B masih menjadi siswa SD di sekolah tersebut," sambungnya. Meski begitu, sebenarnya korban tidak pernah diajar oleh
pelaku selama di sekolah.
Mirisnya lagi, pelaku ternyata juga seorang guru mengaji yang diasumsikan
lebih memahami soal adab berperilaku sesuai syariat agama Islam. Selain itu,
pelaku juga disebut sebagai anggota salah satu partai politik besar
Tanah Air.
"I juga merupakan anggota muda dari salah satu partai besar di Indonesia.
I juga mengajar sebagai guru ngaji bagi anak-anak kecil. Mengetahui latar belakangnya, aku pun mual
banget," katanya.
Kronologi Hubungan Korban dan Pelaku
Korban dan pelaku bertemu pada Desember 2021, dan sejak itu B mulai
menunjukkan gerak-gerik yang berbeda. Hanya saja pihak keluarga tak
menyadari bahwa hal ini terjadi akibat dipengaruhi sang guru.
Tak hanya itu, pelaku juga semakin gencar mendekati korban dengan dalih
bermain game online sampai larut malam. Hingga akhirnya korban semakin percaya dengan
pelaku, yang berujung pada tindak kekerasan seksual.
"I sangat tidak tahu malu ketika berhasil memengaruhi anak yang masih
polos dan berusia 14 tahun dengan banyak pengaruh buruk dalam segala
aspek," jelas pemilik akun.
Sampai akhirnya korban dipacari oleh pelaku yang sudah berusia 25 tahun
tersebut pada Maret 2022. "Sebagai guru yang harusnya memahami adab & integritas, aku percaya
bahwa percakapan yang ia buat adalah hal yang tidak pantas dan berbau
melecehkan," kecamnya.
Tampak tangkapan layar percakapan pelaku dan korban, di mana FH
terang-terangan mengaku bergairah secara seksual hanya dengan membayangkan
B.
Pelaku juga kerap mengirimkan konten porno kepada korban, bahkan merayu korban dengan pesan-pesan yang sangat
tidak pantas. Namun semua pesan porno tersebut diklaim sebagai wujud cinta
pelaku kepada korban.
"Lupakan saja hal yang tadi mas sampaikan. Mas cuma ingin dapat perhatian
kamu lebih. Mas terlalu merasa memiliki, terlalu sayang," begitulah kutipan beberapa pesan yang dikirimkan pelaku.
Pelaku juga seolah mendoktrin bahwa teman-teman perempuannya dulu juga
tidak ragu mengeksplorasi sisi seksual mereka, yang lambat laun berujung
pada luluhnya korban.
"Ada banyak sekali hal yang I lakukan kepada B, selaku anak usia di bawah
umur bahkan termasuk berhubungan badan. I benar-benar memanfaatkan setiap
kesempatan yang ada," ujar pemilik akun.
Pelaku Kini Telah Diproses ke Meja Hijau
Beruntung pelaku kini telah diproses secara hukum, namun hal ini tak
membuat keresahan publik berkurang. Penulis utas menilai pelaku telah
menodai banyak hal, bukan cuma korban melainkan juga instansi tempatnya
bekerja, almamater, sampai partai politik yang terafiliasi dengannya.
"Ia juga menodai visi misi mulia guru di Indonesia. Ia juga telah membuat
fitnah agama yang besar!" tegasnya. "Percakapan 'berani'nya I, apalagi yang juga merupakan seorang guru adalah
hal yang SANGAT TIDAK PANTAS."
Karena itulah, penulis utas mendesak pelaku harus mendapatkan sanksi sosial
yang setimpal. Apalagi karena kini korbannya mengalami trauma dan depresi
berat.
"I harus punya masa depan yang kelam karena telah menghancurkan masa depan
korban," katanya.
"Bukan penjara saja yang layak baginya, namun juga sanksi sosial yang
harus masyarakat berikan pasca ia menjadi tahanan. Orang ini harus dicoret
dari lembaga pendidikan manapun di Indonesia," pungkasnya.
Copas dari https://www.suara.com/news/2022/06/19/102141/viral-guru-ngaji-diduga-anggota-partai-lakukan-pelecehan-seksual-ke-anak-14-tahun-isi-chat-bikin-mual?page=all
No comments:
Post a Comment