ponsel layar lipat
Samsung kabarnya sedang mempersiapkan sebuah seri ponsel layar lipat dengan
harga lebih murah. Hal ini diungkap oleh media asal Korea Selatan, ET
News.
ET News menyebutkan, perusahaan asal Korea Selatan itu bakal merilis
lini HP Android layar lipat dikisaran harga USD 770 atau sekitar Rp 11 jutaan.
Rencananya, ponsel yang masih belum ada namanya tersebut akan mulai
dijual pada 2024. Mengutip ET News, Sabtu (2/7/2022), divisi Mobile
Experience (MS) Samsung baru saja memulai proyek pengembangan ponsel
ini.
Rencananya, ponsel layar lipat dengan harga murah ini akan menjadi opsi
terjangkau bagi pengguna setia Samsung yang tidak memiliki budget besar
memberli seri
Galaxy Z Fold dan Z Flip.
Bila memang benar akan meluncurkan HP Android layar lipat dengan harga
terjangkau, besar kemungkinan kita akan melihat seri "Galaxy A" layar
lipat.
Tentunya ponsel layar lipat dengan harga lebih murah ini tidak memiliki
beberapa fitur andalan dari seri yang lebih mahalnya. Dengan ini, harga
pun bisa ditekan hingga lebih terjangkau.
Diketahui, deretan ponsel murah dan kelas menengah milik Samsung berperan
penting dalam strategi perusahaan untuk memperluas pangsa pasar gadget
mere,
Kabarnya, seri Galaxy A akan menjadi lini paling laris di pasaran
ketimbang dari Galaxy S. Di pasar global, perusahaan telah menguassai 90
persen pasar smartphone layar lipat.
Namun, Samsung tentunya tidak ingin berpuas diri dengan posisi mereka
saat ini dan ingin lebih memperkuat posisi mereka di segmen yang
menjanjinkan ini.
Tahun ini, pengapalan smartphone lipat juga meningkat. Hal ini berbanding
terbalik dengan penurunan target pengiriman untuk smartphone, seperti
Galaxy S dan A. Target pengapalan ponsel lipat tahun ini dinaikkan dari 10
juta unit menjadi 15 juta unit.
Diyakini, indikator tersebut diperhitungkan oleh Apple yang bermaksud
untuk mulai memproduksi smartphone yang dapat dilipat di tahun-tahun
mendatang.
Tak hanya Apple, pabrikan asal Tiongkok pun sangat tertarik untuk
menambah deretan produk ponsel layar lipat mereka di pasaran.
Samsung Didenda Rp 148 Miliar
Di sisi lain, Samsung harus merogoh kocek cukup dalam akibat
iklannya yang dianggap menyesatkan.
Pada 2019, Samsung Australia diseret ke meja hijau oleh lembaga
perlindungan konsumen setempat atau Australian Competition and Consumer
Commission.
Gara-garanya, iklan fitur antiair di smartphone
Samsung dianggap tidak sesuai dengan kenyataan. Alias Samsung
dianggap melakukan pembohongan publik.
Sekadar informasi, Samsung memang kerap
memasarkan smartphone seri S, A, dan Note sebagai
perangkat antiair yang bisa dipakai di kolam renang dan air
laut.
Tiga tahun setelah gugatan diajukan, pengadilan memerintahkan Samsung
untuk membayar denda sebesar AUD 14 juta atau setara USD 9,6 juta. Jika
dikalkulasi setara dengan Rp 148 miliar.
Mengutip Gizchina, Senin (27/6/2022), pengadilan
menyimpulkan bahwa Samsung membuat konsumen bingung dengan
iklan-iklannya. Apalagi nyatanya, tidak semua perangkat cocok untuk
digunakan di kolam ataupun air laut.
Daftar perangkat termasuk Galaxy S7 dan S8
Siaran pers dari Australian Competition and Consumer Commission
menyebutkan, sejumlah smartphone Samsung hadir dengan
sertifikat IP68. Daftar tersebut meliputi Galaxy S7, S7 Edge, S8, S8
Plus, Galaxy Note 8, Galaxy A5 dan A7 dari tahun 2017.
Menurut pengadilan, perangkat-perangkat di atas diilustrasikan untuk
dipakai di lingkungan kolam renang dan air laut.
ACCC menyebut, Samsung berhasil menjual 3,1 juta unit perangkat yang
disebutkan di atas.
Iklan menyesatkan tersebut diklaim telah tayang Maret 2016 hingga
Oktober 2018. Regulator menyatakan, iklan tersebut berhasil
mempengaruhi konsumen.
Dengan mempertimbangkan iklan, beberapa pengguna bisa membeli salah
satu produk di atas dan bisa saja langsung mengambil foto narsis di
dalam air laut. Mengingat iklan menyesatkan tersebut, rupanya ada
banyak keluhan yang masuk.
Ada juga pengguna yang membawa perangkat ini untuk berenang dan saat
kembali, produknya sudah rusak.
Meski begitu, memang beberapa perangkat bisa menahan air kolam agar
tidak masuk ke casing ponsel, perangkat ini jelas tidak dirancang
untuk berada di air laut.
Pasalnya, garam bisa merusak port pengisian daya hingga papan sirkuit
dan merusak smartphone dari dalam.
Terlepas dari iklan, kerusakan karena air bukan bagian yang digaransi
oleh Samsung Australia. Jadi, secara tidak langsung pengguna seolah
dibiarkan bersama perangkat yang tidak bisa dipakai.
Nilai denda yang dibebankan ke Samsung mungkin tidak seberapa bagi
perusahaan, namun setelah kejadian ini, perusahaan tentu akan lebih
berhati-hati dengan iklannya.
Tak Rilis Galaxy S22 FE?
Terlepas itu, Januari tahun 2022, Samsung merilis Galaxy
S21 FE. Produk ini merupakan penerus dari Galaxy S20 FE yang rilis
tahun sebelumnya, sekaligus menjadi versi paling murah dari Galaxy S21
series.
Namun unggahan terbaru mengenai Galaxy S FE series mengungkap, tahun
2022 ini, Samsung tidak akan merilis penerus dari Galaxy S21 FE yang
diduga akan mengusung nama Galaxy S22 FE.
Informasi ini berdasarkan unggahan pengguna Twitter bernama Yogesh
Brar.
"Tidak melihat adanya perkembangan aktif tentang Galaxy S22 FE. Boleh
dibilang, kita tidak akan melihatnya tahun ini. Tetapi tidak tahu
kenapa ada rumor Galaxy S22 FE bakal ditenagai (prosesor MediaTek)
Dimensity 9000," kata @heyitsyogesh.
Terlepas dari itu, sejauh ini belum ada informasi resmi
dari Samsung mengenai seri Galaxy S FE. Perusahaan pun belum
mengkonfirmasi apakah akan atau tidak akan merilis Galaxy S FE
series.
Namun, sejumlah warganet mengklaim, Galaxy S FE series agak
bertentangan dengan Galaxy S series flagship. Kemungkinan hal ini yang
membuat alasan kenapa perusahaan tidak merilis apa pun tahun ini.
Yang dimaksud bertentangan, contohnya Samsung Galaxy S21
FE yang dirilis Januari 2022, hanya berselang beberapa minggu
usai Samsung merilis Galaxy S22 series, dengan chipset Snapdragon 8
Gen 1.
Copas dari https://www.liputan6.com/tekno/read/5000252/samsung-bakal-luncurkan-ponsel-layar-lipat-di-bawah-rp-11-jutaan
No comments:
Post a Comment