Arema FC Vs Persebaya Surabaya
Pihak Kepolisian menyatakan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam bermula sekitar pukul 21.58 WIB, atau
tak lama setelah wasit meniup peluit panjang, tanda berakhirnya pertandingan
antara Arema FC Vs Persebaya Surabaya.
Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afianta mengatakan, saat itu para suporter Arema FC melempari pemain dan offisial Persabaya Surabaya saat masuk ke ruang ganti. Massa melemparkan botol bekas air mineral dan benda lainnya.
Saat itu, tuan rumah Arema FC harus mengakui keunggulan Persebaya Surabaya
meski bermain di kandang sendiri dengan skor 2-3.
Kemudian, saat pemain Arema dan offisial hendak meninggalkan lapangan
menuju ruang ganti, ratusan suporter merangsek masuk ke dalam lapangan.
“Suporter Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan offisial
Arema FC, oleh petugas keamanan dilindungi dan dibawa masuk ke dalam kamar
ganti pemain,” kata Nico, dalam keterangannya, diterima Suara.com, Minggu (2/10/2022).
Massa Aremania disebut semakin banyak yang masuk ke dalam lapangan. Kata
Nico, berupaya menyerang pihak keamanan. Saat itu, Nico mengklaim pihaknya
telah memperingati para suporter, namun peringatan itu tidak dihiraukan.
“Kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air
mata ke arah suporter Aremania yang menyerang tersebut,” katanya.
Penyerangan itu, kata Nico, tidak sampai di situ, para suporter disebut
sempat menyerang kendaraan yang membawa pemain dan official Pesebaya yang
saat itu hendak meninggalkan Stadion Kanjuruhan menggunakan kendaraan taktis (Rantis).
“Suporter Arema menghadang dengan meletakkan pagar besi pembatas di jalur
sebelum pintu keluar Stadion Kanjuruha serta melempari kendaraan rombongan
dengan paving blok, botol air mineral, batu, kayu dan lain lain,” beber
Nico.
Massa yang mengamuk juga merusak dua mobil Patwal Sat Lantas dan membakar
satu truk Brimob dan dua mobil yang terparkir di pintu masuk depan Stadion
Kanjuruhan. Polisi merespons tindakan massa tersebut dengan menembakan gas
air untuk mengurainya.
Buntut dari insiden ini 130 orang meninggal dunia, sementara 180 lainnya mengalami luka-luka.
Sebagai informasi, ribuan Aremania (Supporter Arema) menerobos masuk ke
dalam stadion Kanjuruhan Malang, usai Arema Malang kalah 2-3 melawan
Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang.
Usai wasit meniup peluit panjang, suporter Arema Malang merangsek masuk
sebagai tanda kekecewaan terhadap tim mereka.
Untuk mengurai massa, aparat kepolisan menembakan gas air mata. Alih-alih
membubarkan massa yang berada di dalam stadion, tembakan gas air mata itu
malah membuat supporter yang berada di atas tribun stadion berjatuhan. Total
130 supporter dinyatakan tewas lantaran hal tersebut.
Copas dari https://www.suara.com/news/2022/10/02/122516/korban-tewas-tembus-ratusan-orang-ini-kronologi-versi-polisi-soal-kerusuhan-di-stadion-kanjuruhan
No comments:
Post a Comment