Semenanjung Korea semakin diliputi dengan siaga perang.
Korea Utara dilaporkan mengirim 180 jet tempur mereka di dekat Korea
Selatan. Korsel lantas tak mau kalah gertak.
Angkatan Udara Korsel mengerahkan sekitar 80 jet tempur untuk menghadapi
ancaman udara dari Korut. Dari jumlah itu, Korsel juga mengerahkan jet
tempur siluman buatan Amerika Serikat, F-35A.
Sebanyak 180 jet tempur Korut itu bergentayangan 20 kilometer dari Garis
Demarkasi Militer (MDL) Korsel di sebelah utara, seperti dikutip dari
Reuters.
Sebelumnya sebanyak 240 jet tempur terlibat dalam latihan perang udara
Badai Siaga antara Amerika Serikat dan Korsel.
Korut kemudian pamer kekuatan jet tempur dengan menerbangkan 10 pesawat
tempur. Pesawat-pesawat itu melakukan manuver tempur sehingga memaksa
Korsel juga mengerahkan jet tempur mereka.
Korut menerbangkan jet-jet tempur mereka setelah negara itu menembakkan
80 artileri termasuk sejumlah rudal antarbenua (ICBM) ke laut.
Militer Seoul melaporkan Pyongyang menembakkan sekitar 80 peluru artileri
ke zona penyangga maritim sekitar pukul 23.28 waktu setempat. Kepala Staf
Gabungan Militer Seoul mengatakan rentetan artileri itu tak bisa
diterima.
"[Itu] jelas pelanggaran [terhadap perjanjian 2018]," kata dia pada
Jumat, seperti dikutip AFP.
Perjanjian 2018 merupakan kesepakatan yang berisi penetapan zona
penyangga sebagai upaya mengurangi ketegangan antar kedua Korea.
Peluncuran rudal itu memaksa Korsel dan Amerika Serikat memperpanjang
latihan militer yang semakin membuat berang Korut.
No comments:
Post a Comment