Selasa 6 Desember 2022 menjadi hari bersejarah bagi penegakkan hukum di
Indonesia. Setelah puluhan tahun dibahas, Rancangan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (RKUHP) resmi disahkan menjadi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana atau KUHP.
Namun demikian, banyak kalangan mengkritisi bahkan menolak pengesahan KUHP
oleh DPR RI. Penolakan datang dari kelompok masyarakat sipil, buruh dan
mahasiswa. Mereka mengklaim banyak pasal kontroversi yang dinilai bisa
menjadi 'alat' membungkam kebebasan bahkan mengkriminalisasi.
Tak hanya warga sendiri, KUHP juga dikritisi dunia internasional. Sebagian
negara asing bahkan memperingatkan warganya yang hendak berkunjung atau
berwisata ke Indonesia.
AS Kritik KUHP Indonesia
Salah satu kritikan dunia internasional datang dari Duta Besar Amerika
Serikat (AS) untuk Indonesia, Sung Y Kim yang menyatakan, KUHP baru bisa berdampak negatif bagi iklim investasi di Indonesia.
Dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Mandarin Oriental Jakarta, Selasa (6/12/2022), Sung Y Kim berpendapat, melakukan kriminalisasi keputusan pribadi atau individu akan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Perusahaan akan lebih mempertimbangkan apakah mereka akan berinvestasi di Indonesia.
Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah adanya pasal di KUHP yang
melarang hubungan seks di luar nikah dan terancam pidana.
Para kritikus menyebut bahwa undang-undang tersebut adalah bencana bagi hak
asasi manusia, dan juga melarang pasangan yang belum menikah untuk hidup
bersama dan membatasi kebebasan politik dan agama.
Dilansir dari BBC, Rabu (7/12 2022), diperkirakan akan ada protes di Jakarta minggu ini
terkait kebijakan UU baru tersebut, dan akan digugat di pengadilan. Hukum
pidana baru itu akan berlaku dalam tiga tahun dan berlaku untuk orang
Indonesia dan orang asing yang tinggal di negara itu.
Aturan ini kemudian telah dilaporkan secara luas di Australia, di mana
beberapa surat kabar menjulukinya sebagai "Bali bonk bank".
Padahal, Perekonomian Indonesia sangat bergantung pada pariwisata dari
Australia yang merupakan sumber wisata nomor satu Indonesia sebelum
pandemi.
Ribuan orang asing terbang ke pulau tropis Bali setiap bulan untuk
menikmati cuaca hangatnya, menikmati bir Bintang yang murah, dan pesta
pantai sepanjang malam.
Sementara ribuan mahasiswa pascasarjana Australia terbang ke Bali setiap
tahun untuk merayakan kelulusan SMA.
Indonesia Jadi Negara Bahaya Dikunjungi?
Sudah umum, negara-negara Asia termasuk Indonesia menjadi magnet
wisatawan asing. Setiap tahun ribuan wisatawan berkelana ke berbagai
negara tujuan di Asia.
Di Indonesia, Bali menjadi destinasi wisata paling populer bagi orang
asing menghabiskan masa liburannya.
Namun, sebagaimana disitat dari situs perbandingan asuransi The Swiftest,
melansir 12 dari 25 negara berbahaya yang paling mematikan berada di
kawasan Asia.
Meskipun mendominasi berbagai panduan dan daftar tujuan perjalanan yang
harus dikunjungi, negara-negara Asia memiliki indeks keamanan yang buruk
menurut The Swiftest. Pemeringkatan ditentukan berdasarkan tujuh faktor yaitu tingkat
pembunuhan, tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas, tingkat
kematian keracunan, tingkat kematian kondisi tidak sehat, tahun hidup yang
hilang karena penyakit menular, tahun hidup yang hilang karena cedera dan
risiko bencana alam.
Indonesia termasuk dalam peringkat ke-10 dari 50 negara berbahaya yang
masuk kategori mematikan di seluruh dunia. Urutan pertama adalah Afrika
Selatan, lalu India, Republik Domika, Mexico, Brasil, Kamboja, Filipina,
Arab Saudi dan Vietnam. Negara Asia lain yang dinilai mematikan adalah
Cina, Thailand, Iran, Uzbekistan, Kirgistan, Malaysia, dan Uni Emirat
Arab. Sementara Korea Selatan, Jepang, Israel dan Singapura berada di
urutan 25 terbawah.
Dari 50 negara yang paling banyak dikunjungi, India memiliki persentase
kematian tertinggi akibat kondisi kebersihan yang buruk (18,6 per 100.000
orang). Kesenjangan kekayaan yang ekstrem di negara itu juga terdaftar
sebagai faktor penyebab, dengan perkiraan lebih dari 1,3 miliar orang
hidup dalam kemiskinan dan kondisi hidup yang buruk.
Singapura menduduki peringkat sebagai negara teraman, dengan tingkat
pembunuhan dan kematian di jalan yang rendah serta risiko bencana alam
yang rendah. The Swiftest mengaitkan keamanan Singapura dengan hukuman
tinggi untuk kejahatan di negara itu dan pengawasan polisi yang
ekstensif.
Negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi adalah Filipina dan India yang
masuk dalam 10 besar. Enam negara Asia tercatat memiliki persentase
kematian tertinggi akibat kondisi kebersihan yang buruk, adalah India,
Indonesia, Kamboja, Filipina, Thailand, dan Korea Selatan.
Copas dari https://www.suara.com/news/2022/12/08/084730/kuhp-dikritik-warga-sendiri-hingga-luar-negeri-indonesia-jadi-negara-berbahaya-dikunjungi?page=all
No comments:
Post a Comment