Kopi dan Kebugaran jasmani
Kebugaran
jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari secara mudah, tanpa merasa lelah yang
berarti, serta masih mempunyai cadangan
tenaga (sisa) untuk menikmati
waktu senggangnya dan untuk keadaan-keadaan mendadak (Sadoso Sumosardjuno, 1989). Menurut (Suratman, 1975) kebugaran jasmani
adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh atau total fitness yang memberi
kemampuan pada seseorang untuk menjalankan kehidupan
yang produktif dan dapat menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang wajar. Menurut
Sadoso Sumardjuno dalam (M.Yazid Dean, 2018) menyatakan bahwa untuk meningkatkan dan mempertahankan
kebugaran jasmani dengan baik, haruslah memenuhi tiga macam takaran, antara lain sebagai berikut
intensitas latihan, lamanya latihan, dan takaran latihan
Terdapat
beberapa komponen kebugaran jasmani antara lain : kekuatan (strength), daya
tahan (endurance), kelentukan (flexibility), kecepatan (speed), kelincahan (agility), koordinasi (coordination), daya ledak (explosive
power), keseimbangan (balance), kecepatan reaksi (reaction time). Daya ledak ialah kombinasi dari kecepatan maksimal dan
kekuatan maksimal. Daya ledak ini harus ditunjukan
oleh perpindahan tubuh (dalam tendangan jauh) atau benda (peluru yang ditolakkan) melintasi udara, dimana
otot-otot harus mengeluarkan kekuatan dengan kecepatan
yang tinggi, agar dapat membawa
tubuh atau obyek pada saat pelaksanaan gerak untuk dapat mencapai suatu jarak (Janssen,
1993:167). Menurut Sajoto (1998:17), Daya ledak adalah kemampuan sebuah otot atau sekelompok
otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam suatu gerakan yang utuh. Daya ledak
merupakan suatu unsur diantara unsur-unsur komponen kondisi
fisik yaitu kemampuan
biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan sampai batas-batas tertentu
dengan melakukan latihan-latihan tertentu yang sesuai. Adapun dalam mengembangkan daya ledak,
beban latihan tidak boleh terlalu
berat sehingga gerakan yang dilakukan dapat berlangsung cepat dan frekuensinya banyak. Daya ledak
dapat ditingkatkan dengan berbagai bentuk latihan salah satunya
dengan menggunakan latihan squat.
Menurut
Yoghi dalam (Sauma Rischi Nandatama, 2017), di dalam dunia olahraga
kopi mulai sering dikonsumsi sebelum
latihan untuk meningkatkan performa latihan dan menghambat terjadinya kelelahan. Secara
teoritis, kafein adalah komponen
utama kopi yang memiliki efek terhadap otot manusia dengan melalui
mekanisme utilisasi lemak menjadi energi dan meningkatkan kadar kalsium dalam otot, sehingga
kafein bisa meningkatkan performa otot dan menghambat
terjadinya kelelahan otot. Kopi adalah tanaman yang memiliki dua jenis utama, yakni Coffea robusta dan Coffea Arabica. Kedua jenis kopi ini sangat dipegemari oleh masyarakat, baik yang
ada di dalam negeri ataupun masyarakat yang ada di luar negeri (Saputra
E 2008).
Dalam bidang ilmu keolahragaan, seringkali kafein digunakan
sebagai stimulan selama
melakukan latihan fisik karena sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa kafein dalam kadar tertentu
mampu meningkatkan daya tahan apabila
bila dikonsumsi sebelum
berolahraga jangka panjang.
Penelitian yang telah ada mengungkapkan bahwa mengonsumsi kafein 1 jam sebelum latihan
akan meningkatkan kemampuan
bersepeda dan berlari
jarak jauh, Murdanu
Yedi dalam (Khoiru
Salim, 2020).
Komite Olimpiade Internasional (IOC)
Kafein merupakan
minuman tambahan yang direkomendasikan Komite Olimpiade
Internasional (IOC) sampai batasan ekskresi
urine kurang dari 12 µg/ml dianggap legal, Graham dalam
(Destiara Sari 2018). Sedangkan Menurut aturan Food and Drug Administration (FDA) AS, orang dewasa yang sehat seharusnya membatasi konsumsi kafein menjadi maksimal
400 miligram per harinya, yang setara dengan empat gelas kopi.
Menurut Adrian dalam (Sauma Rischi Nandatama, 2017) Kafein mempunyai
efek ergogenik yang dapat meningkatkan peforma atlet, terutama untuk meningkatkan ketahanan aerobik dan meningkatkan kemampuan
repetisi pada latihan otot. Menurut
beberapa hasil penelitian, kopi dapat meningkatkan performa latihan dan kopi sudah sering digunakan dalam dunia
olahraga untuk meningkatkan performa
otot meskipun demikan
hal tersebut masih menjadi kontroversial hingga saat ini.
No comments:
Post a Comment