Di Jepang pun ada orang yang hidup susah. Tapi sebagian dari mereka memilih
tidak berada di jalanan dan tinggal di warnet atau warung internet. Kenapa
demikian?
Menurut data pemerintah Tokyo, kota itu memiliki 5.126 tuna wisma di mana 4.000 di antaranya tinggal di warnet. Sisanya di bawah jembatan atau di taman-taman kota seperti gelandangan pada umumnya.
Seperti dikutip detikINET dari CNN, Sabtu (24/6/2022) mereka yang tinggal di warnet biasanya punya penghasilan, tapi tidak cukup tinggi sehingga mereka tak mampu menyewa apalagi membeli rumah atau apartemen yang lebih nyaman dan pantas.
Salah satunya pekerja konstruksi bernama Takahashi yang biasa tinggal di warnet dengan menyewa ruangan privat. Namun saat pandemi kemarin melanda, ia kehilangan pekerjaannya hingga terpaksa menggelandang di jalanan.
"Banyak perusahaan bangkrut karena pandemi. Ada banyak orang sepertiku jadi tak punya pekerjaan," kata dia.
Sebenarnya, tidak semua yang menginap di warnet tidak punya rumah. Secara keseluruhan, ada sekitar 15 ribu orang memilih menginap di warnet, banyak di antaranya adalah pegawai yang terlalu lelah untuk pulang atau ketinggalan kereta.
Warnet jadi pilihan menginap karena biaya sewanya murah dan fasilitasnya terhitung lengkap. Biaya menginap semalam antara USD 17 sampai USD 28.
Sejak sekitar tahun 2000-an, banyak warnet menyediakan tempat akomodasi sekadarnya. Selain aman, warnet di Jepang cukup nyaman ditinggali. Kamar mandinya bersih bahkan juga disediakan layanan laundry sampai kafe. Biliknya pun cukup privat.
"Orang-orang mulai menyewa warnet sebagai alternatif murah hotel. Dari situ, perlahan-lahan mulai berubah menjadi tempat tinggal para tunawisma," kata Tom Gill, pakar antropologi di Meiji Gakuin University.
Tinggal di warnet menjadi pilihan bagi para pekerja part time atau temporer yang jumlahnya di Jepang semakin meningkat. Sebagian dari mereka tidak bekerja setiap hari dan sering hanya diberi upah minimum.
copas dari https://inet.detik.com/cyberlife/d-6146854/sisi-gelap-jepang-ribuan-orang-terpaksa-tinggal-di-warnet?single=1
No comments:
Post a Comment