Berbicara dengan para pendukungnya di markas kampanyenya, Netanyahu mengatakan bahwa hasil awal tersebut merupakan "awal yang baik," dan menyerukan kepada para pendukungnya agar mendukung hasil akhir. Exit poll menunjukkan partai Likud Netanyahu memenangkan 30 hingga 31 kursi.
Partai Yesh Atid yang dipimpin oleh PM Israel Yair Lapid diperkirakan
memperoleh 22-24 kursi dan aliansinya yang lebih luas akan mengamankan 54
hingga 55 kursi, menurut exit poll itu.
Lapid pada Rabu (2/11) pagi waktu setempat mengatakan bahwa masih terlalu
dini untuk menyimpulkan tentang hasil akhir pemilu. "Tidak ada yang
diputuskan" sampai surat suara terakhir dihitung, ujar Lapid. Baik Netanyahu
maupun Lapid masih belum mengeklaim kemenangan.
Exit poll tersebut juga menunjukkan bahwa Partai Zionis Religius yang dipimpin oleh anggota parlemen ultranasionalis Itamar Ben-Gvir memenangkan 14-15 kursi, yang menjadi partai terbesar ketiga di Israel. Bezalel Smotrich, ketua Partai Zionis Religius, mencuit di Twitter bahwa partainya "mencetak sejarah." Pemimpin propemukim itu menulis: "Ini adalah hari di mana Tuhan menurunkan wahyu dan kami bersukacita di dalamnya."
Hadash-Ta'al, sebuah aliansi dua partai Arab yang tidak mendukung kubu mana pun, diproyeksikan memenangkan empat kursi, menurut exit poll.
Pemilu tersebut diadakan setelah pemilu sebelumnya digelar hingga berulang kali dengan hasil kurang meyakinkan, sehingga melumpuhkan sistem politik Israel selama hampir empat tahun.
Dalam sebuah pernyataan pada Selasa, Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengecam pemilu tersebut, dengan mengatakan bahwa pemilu itu "tidak akan memberikan legitimasi apa pun kepada Israel."
Copas dari https://www.antaranews.com/berita/3221985/mantan-pm-israel-netanyahu-unggul-dalam-pemilu?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=terkini
No comments:
Post a Comment