Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjanjikan bakal mengurus seluruh anak mendiang Aiptu Anumerta
Sofyan yang tewas akibat teror bom di Polsek Astana Anyar, Kota
Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12).
Selain itu, dia pun mengatakan putra sulung mendiang Sofyan yang
kini duduk di bangku SMA agar menjadi anggota Polri seperti ayahnya.
Hal tersebut disampaikan Listyo secara langsung kepada istri Aiptu
Sofyan dalam kunjungannya ke Rumah Sakit Immanuel Bandung, pasca aksi teror
tersebut.
Listyo mulanya menanyakan jumlah putra Aiptu Sofyan kepada pihak
keluarga. Setelah mengetahui Aiptu Sofyan memiliki tiga putra di tingkat
SD dan SMA, ia kemudian menjanjikan bakal mengurus pendidikan
seluruhnya.
"Ibu yang sabar, tenang, nanti masalah putra-putranya nanti kita yang
urus. Yang paling besar tuh kelas berapa, SMA kelas 2 ya, yaudah nanti
nerusin (polisi). Biar nerusin (Aiptu Sofyan)," ujarnya dikutip dari akun
Instagram resmi, Jumat (9/12).
Listyo mengatakan kehadirannya di rumah sakit guna mendoakan
serta memberikan dukungan dan motivasi kepada para korban dan keluarga.
Listyo
menyampaikan duka cita yang mendalam kepada personel kepolisian yang gugur
dalam peristiwa teror bom bunuh diri Polsek Astana Anyar.
"Serta untuk memberikan penghormatan kepada almarhum Aipda Sofyan yang telah gugur saat peristiwa bom bunuh diri," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Listyo juga mengingatkan kepada seluruh personel
kepolisian agar tetap menjalankan tugasnya secara profesional dalam
memberikan rasa aman dan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Tetaplah kuat Bhayangkaraku. Apapun yang terjadi, teruslah semangat melaksanakan tugas pokok untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat," kata jenderal bintang empat itu.
Aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (7/12) pagi, sekitar pukul 08.20 WIB.
Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan peristiwa itu terjadi saat jajaran Polsek Astana Anyar sedang melakukan apel pagi. Saat itu, Agus Sujatno masuk ke dalam polsek dengan mengacungkan senjata tajam dan menerobos barisan apel.
Agus yang menjadi pelaku tewas di tempat dengan lubang di bagian punggung akibat efek ledakan. Agus merupakan mantan narapidana kasus terorisme yang baru bebas pada Maret 2021. Dia sebelumnya dipenjara karena menjadi perakit bom Cicendo pada awal 2017.
Aksi teror itu juga menewaskan Aipda Sofyan dan membuat 11 orang lainnya luka-luka. Seorang warga sipil turut menjadi korban dalam ledakan itu. Dua anggota Polri masih menjalani perawatan.
copas dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221209111611-20-885097/listyo-janjikan-anak-korban-tewas-bom-astana-anyar-masuk-polri
No comments:
Post a Comment