Sekretaris jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengadakan pembicaraan di
Lebanon pada Rabu dengan wakil ketua Hamas, Khalil al-Hayya, untuk membahas
perkembangan di Jalur Gaza.
Pertemuan tersebut diadakan tak lama usai Israel dan Hamas mengumumkan
kesepakatan jeda kemanusiaan di Gaza, setelah lebih dari enam pekan Israel
membombardemen daerah kantong tersebut menyusul serangan Hamas pada 7
Oktober 2023.
Kedua belah pihak meninjau kembali kejadian baru-baru ini di Gaza sejak 7
Oktober “dan perkembangan di semua front perlawanan,” lapor kantor berita
resmi Lebanon, NNA.
Mereka menekankan pentingnya “melanjutkan koordinasi … guna mencapai
kemenangan yang dijanjikan,” kata lembaga penyiaran itu.
Berdasarkan perjanjian Hamas-Israel, 50 warga Israel yang ditahan Hamas
akan dibebaskan dengan imbalan pembebasan 150 tahanan Palestina dari
penjara-penjara Israel, media Israel melaporkan.
Kesepakatan itu juga mencakup jeda pertempuran selama empat hari dan
masuknya 300 truk bantuan kemanusiaan, termasuk bahan bakar, ke Jalur
Gaza.
Perjanjian itu juga memungkinkan jeda pertempuran diperpanjang, juga
pembebasan lebih banyak anak dan perempuan yang ditahan oleh kedua belah
pihak.
Israel memperkirakan sedikitnya 239 warga Israel ditahan oleh Hamas setelah
serangan lintas batas pada 7 Oktober.
Serangan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.128 warga Palestina,
termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan, menurut otoritas kesehatan di
daerah kantong tersebut.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, rusak atau
hancur akibat serangan udara dan darat Israel terhadap wilayah kantong yang
terkepung tersebut.
Sementara itu menurut data resmi pemerintah, jumlah korban jiwa di pihak
Israel mencapai 1.200 jiwa.
Copas dari
https://www.antaranews.com/berita/3836454/hizbullah-hamas-bertemu-usai-kesepakatan-jeda-kemanusiaan-di-gaza?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=top_news
No comments:
Post a Comment