Korea Selatan tengah mengupayakan
normalisasi
dengan Korea Utara
tahun ini.
Upaya itu dilakukan melalui "kontak langsung dan tidak langsung dengan
Korea Utara" yang bakal dimediasi kelompok sipil dan organisasi
internasional.
"[Pemerintah berencana] melakukan kontak langsung dan tidak langsung dengan
Korea Utara lewat kelompok sipil dan organisasi internasional dalam upaya
meningkatkan hubungan antar-Korea yang menegang," kata Menteri Unifikasi
Seoul, Kwon Young Se, seperti dikutip Yonhap, Jumat (27/1).
Meski begitu, Kwon mengatakan pihaknya tidak berencana melakukan dialog
baru dengan Pyongyang, melainkan melanjutkan dialog yang sudah dilakukan
selama ini.
"Penting bagi Korea Utara untuk kembali berdialog dengan tulus,"
katanya.
Dialog dengan Korut memang sempat tersendat lantaran Korut menolak
pembicaraan dan malah menggencarkan program rudal dan nuklir.
Jika dialog itu dilanjutkan, kementerian unifikasi bakal memprioritaskan
penanganan masalah yang diakibatkan oleh perpecahan kedua negara, seperti
misalnya keluarga yang terpisah usai Perang Korea 1950 silam dan masalah
warga Korsel yang ditahan di Korut.
Kwon juga berujar kementerian berencana menyusun visi jangka menengah dan
panjang yang baru mengenai unifikasi antar-Korea. Rencana itu sementara ini
dinamakan "Inisiatif Masa Depan Baru tentang Unifikasi".
Visi itu bertujuan membuka jalan bagi penyatuan damai Korsel-Korut dengan
menyesuaikan kebebasan dan nilai demokrasi yang dianut Korsel.
Rencananya, visi itu diumumkan tahun ini setelah disempurnakan lewat
pendapat para ahli dan masyarakat umum.
Di samping itu, Korsel juga berencana segera menyelesaikan masalah hak
asasi manusia terhadap warga Korea Utara di Korsel.
Korsel juga sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan kembali akses warga terhadap media Korut Rodong Sinmun yang sempat diblokir di negara itu.
copas dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230127211224-113-905866/korsel-mau-normalisasi-dengan-korut-minta-bantuan-kelompok-sipil
No comments:
Post a Comment