Investigasi dilakukan The New York Times. Dilaporkan bahwa
kemungkinan roket Hamas berhasil membom gudang nuklir Israel, di basis
militer Sdot Micha, dalam serangan 7 Oktober.
Meski tembakan Hamas itu tidak mengenai rudal nuklir secara langsung,
hantaman roket memicu kebakaran di basis militer yang menyimpan berbagai
persenjataan sensitif tersebut. Serangan di daerah sekitar Sdot Micha ini
diketahui dilakukan selama beberapa jam.
"Roket yang kemungkinan besar ditembakkan oleh militan Hamas dalam serangan
mereka pada 7 Oktober terhadap Israel menghantam sebuah pangkalan militer
Israel, yang menurut para ahli merupakan basis dari banyak rudal
berkemampuan nuklir di negara tersebut, menurut analisis visual setelah
serangan yang dilakukan oleh The New York," tulis media itu, dikutip Selasa (5/12/2023).
"Israel tidak pernah mengakui keberadaan persenjataan nuklirnya, meskipun
para pelapor Israel, pejabat AS, dan analis citra satelit semuanya sepakat
bahwa negara tersebut setidaknya memiliki sejumlah kecil senjata nuklir,"
tambahnya.
The New York Times awalnya mengidentifikasi hal ini dengan melihat kebakaran yang
terjadi dengan menggunakan citra satelit publik NASA untuk mendeteksi
kebakaran hutan. Disebut, belum pernah ada kebakaran sehebat itu, sejak
tahun 2004.
"Bukti lebih lanjut dari serangan tersebut terdapat dalam citra satelit
yang tersedia untuk umum, catatan alarm roket, dan postingan media sosial,
yang juga mengungkapkan upaya untuk memadamkan api yang dipicu oleh roket
yang jatuh," muat media Amerika Serikat (AS) itu.
"Roket menghantam pangkalan tersebut, yang terletak 25 mil timur laut Gaza
dan 15 mil barat Yerusalem, sekitar pukul 10 pagi," tambahnya.
Menurut Direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan Amerika, Hans
Kristensen kemungkinan besar ada 25 hingga 50 peluncur rudal Jericho di
pangkalan tersebut. Menurut para ahli dan dokumen pemerintah AS yang tidak
diklasifikasikan, rudal Jericho Israel memang dilengkapi kemampuan membawa
hulu ledak nuklir.
"Hulu ledak tersebut kemungkinan besar disimpan di lokasi terpisah jauh
dari pangkalan sehingga tidak berada dalam ancaman selama serangan," kata
Kristensen, yang telah mempelajari pangkalan tersebut.
Serangan Sdot Micha awalnya dikatakan tidak dilaporkan Israel. Tidak jelas
pula apakah Hamas mengetahui secara spesifik apa yang mereka targetkan di
sana, apakah benar-benar nuklir atau hanya fasilitas militer.
Serangan di Sdot Micha, juga dikatakan menunjukan kegagalan sistem
pertahanan udara Iron Dome Israel. Irone Dome pada 7 Oktober dikatakan
kewalahan karena banyaknya tembakan yang masuk atau kehabisan rudal
pencegat.
Meski demikian Pasukan Pertahanan Israel menolak mengomentari temuan media
itu.
Sementara itu pasca serangan 7 Oktober Hamas, Israel mengumumkan perang di
Gaza. Hingga kini, hampir 16.000 warga sipil Gaza Tewas.
Copas dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20231205170017-4-494757/hamas-bombardir-gudang-nuklir-israel
No comments:
Post a Comment